Senin, 27 Agustus 2012

Sampai


Ada tempat dan suasana dimana rasanya saya sudah tidak ingin kemana-mana lagi
Puncak-puncak gunung yang dengan anggunnya melukiskan undulasi pemukaan bumi
Sejuk rumput hijau, memegang renggang tali senar, memandang goyang tarian layang-layang di kanvas biru langit berawan putih kelabu.
Pagi hari dengan teh panas legi kenthel dan obrolan hangat di teras rumah, koran yang terlipat rapi menunggu untuk dibaca
Melihat senyum-senyum teman yang menyenangkan, mendengarkan nasihat-nasihat ayah ibu kakak yang menguatkan.
4 tahun lalu di depan laptop, gembira hanya karena satu kata yang sudah cukup mengartikan semua. Diterima.
Malam di atas kasur kosan, redup lampu meja meminta mata saya untuk segera istirahat terpejam.
Gagang pintu samping rumah yang menyambut, setelah lelah semalam perjalanan pulang dan sekian bulan di perantauan.
Hingga akhirnya saya benar-benar tau bagaimana memaknai kalimat, ‘ah, ini dia, saya sudah sampai..’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar