dago, suatu ketika, kali ini saya bertemu hujan dari dudukan angkutan, menyapa tiap geliat yang ditimbulkan. pedagang kaki lima bergegas menyelamatkan dagangannya, tak seberapa tapi tersadar hembusan nafas hidupnya. kanopi warung dan toko dihampiri para penepi, tapi pedagangnya masih tersungut, tak ada yang berkenan masuk menglarisi. para pengendara motor yang nekat tersibukkan mencari celah diantara sesak desak mobil, kepalang basah tanpa ponco dan mandilah ia sekalian.
melintaslah wanita yang memakai baju tipis terawang. ditelanjangi mata mata yang bergerak liar mengamati, si empunya tak tersadar dan mungkin senang hati mengulangi di kemudian hari. bocah gelandangan besorak riang memainkan kapal sandal usang dengan aliran banjir hujan. lalu apa guna payung jika sudah seperti ini?
aku hanya merasa nyaman sekali mengamati semuanya dari balik gerakan wiper kaca, kabur kemudian menjelaskan semuanya.
kadang aku sangat berharap hujan turun seperti ini, tapi kadang diri ini terlalu takut menjadi basah ketika bermain dalam skenario yang dijalankannya.
selamat menikmati waktu, kau tak akan pernah tau kapan ia tak lagi bersamamu :)
like this... keep write... :)
BalasHapusPutra_Nobunaga
suwun ya mas handik hehe
BalasHapusoh...
BalasHapushujan....