Hey kids, bisa dibilang saya termasuk salah satu orang yang
percaya bahwa hidup ini berputar, atau terkadang keberuntungan menghampiri kita
untuk mendapatkan kesempatan kedua. Seperti ini misalnya, terakhir kali rambut
saya gondrong, saya diusir dari kelas oleh dosen. Ketiduran. Malam sebelumnya
saya baru bisa tidur jam 3 pagi, dan kelas mulai jam 9. mandi pagi saya
lakukan, kopi juga sudah saya minum,. Apalah daya saya tidak kuat menahan
kantuk di kelas. Hanya 1 menit memang, belum bisa dibilang lelap untuk suatu
tidur dikelas. Mungkin saat itu saya kurang beruntung, atau saya beruntung
bisa punya cerita ini, entahlah, yang pasti saya masih ingat muka murka dosen
saat mengusir saya. saya langsung keluar kampus dan mencukur rambut saya.
kemudian balik lagi ke kampus, menemui ketua jurusan dan dosen yang mengusir
saya, saya jelas salah dengan segala pembelaan dan alasan yang saya punya.
Rambut gondrong yang sebelumnya? Saya maju menerima sertifikat penghargaan
deanlist, semester 5. Mungkin tidak ada hubungannya, tapi Rambut gondrong
membawa saya berputar 180 derajat, penghargaan dan penghinaan.
Perputaran yang lainnya. Kuliah lapangan di karangsambung
2011, saat hari keempat observasi geologi, yang mengharuskan saya menyusuri
sungai atau tracking naik bukit, palu geologi yang saya pinjam hilang. Setiap
pagi setelahnya, saat teman-teman saya yang lainnya memanfaatkan waktu untuk
mandi pagi, saya keluar asrama dan pergi ke tempat-tempat yang saya duga tempat
jatuhnya palu yang saya pinjam. Bolak-balik setiap pagi, hingga saya merelakan
diri untuk mengakui dengan setengah ikhlas; saya menghilangkan palu geologi. Sebagai
gambaran, palu geologi ini berbeda dari palu kebanyakan. Terbuat dari baja
untuk spesifikasi batuan beku yang keras dan massive, dan bagian yang paling
tidak saya suka, harganya tidak cukup murah untuk segenggam palu. Saat itu,
dengan saksi batu yang saya ambil darisana, saya hanya berfikir saya harus ke tempat
ini lagi taun depan. Dan tahun ini, 2012, secara kebetulan, atau mungkin memang
sudah dikehendakkan, saya kembali lagi ke Karangsambung, asisten kuliah
lapangan. Yah, mungkin saya diberi kesempatan lagi untuk menyapa jalan-jalan
yang hampir saya hafal benar setahun yang lalu. Nostalgia, tidak banyak yang berubah di tempat seperti karangsambung. Anyway, rambut saya saat ini
gondrong. Dan meja hidup tempat saya berjudi Roulette terus berputar.
-----------------------------------------------------------------------------------
Kabarnya, setiap apa yang ada di kita sekarang adalah jumlah
total dari pilihan-pilihan yang kita lakukan. Saya selalu berusaha melakukan
yang terbaik pada kesempatan pertama. Namun, kegagalan saat kesempatan pertama
mungkin dapat berarti juga hasil dari sebuah pilihan. Dengan begitu kita dapat
merasakan kecewa, sedih, murung, dan hal tidak mengenakkan lainnya. Kadang kita
berusaha keras untuk mengobati perasaan seperti itu, mencoba bangkit berdiri
lagi dengan tulang-tulang kita yang lunglai tak berdaya, dengan sengal sengal
nafas yang tersisa. Padahal yang harus kita sadari, kita hanya butuh waktu
untuk kembali seperti semula, melupakannya. Dan menyenangkan ketika kita bisa menikmati
segala perasaan yang kita punya, apapun itu. Mengecewakan memang ketika kita
tidak berhasil di kesempatan pertama, namun jika datang kesempatan kedua,
kenapa tidak? selalu percaya dan berharaplah, persiapkan dirimu untuk bisa
melakukan hal yang lebih baik di kesempatan kedua.
‘saya
mungkin tidak bisa kembali ke waktu yang telah berlalu, namun saya bisa membuat
permulaan baru, dan akhir yang lebih indah’